dengan sosok beda


“ Braaaaaakkk ?!?”
Suatu kecelakaan terjadi di jalan raya yang sangat ramai, antara motor dengan mobil. Pengendara motor yang satu tewas dan yang satunya kritis. Si pemilik mobil mencoba untuk melarikan diri. Ya, cukup ramai keadaan di tempat kejadian tersebut. Semua orang yang melihatnya merasa iba, karena kedua korban masih pelajar, siswi dari SMK ternama di Surakarta. Dan hasil olah TKP dari polisi yang menangani ternyata si pengendara mobil dalam keadaan mabuk.
***
Di sebuah ruang perpustakaan di sekolah tersebut, Fajri sedang asyik-asyiknya bermain laptop. Kemudian di kagetkan Rima yang tiba-tiba muncul tanpa salam. “kak, udah selesai.” Sambil membawa sebuah cip yang akan di periksa oleh Fajri. “Apaan ?” sahut Fajri. “Ini tugas yang kakak pesan.” Dengan senyum yang biasanya Rima berikan juga ceria kemanjaan yang biasanya Rima lakukan. “Iya nanti saja kakak cek, kamu kembali dulu sana.” Sahut Fajri dengan wajah cueknya. “Hufft. Tetep aja kakak ini.” Sedikit kecewa tapi memaklumi perbuatan kakanya itu. lalu, dia kembali dengan keriangan biasanya. Dan itu bisa di perhatikan oleh Fajri saat itu.

Sesaat kemudian….
“Fajri kamu tidak mendengar brita mengenai Rima ??” kata Cika teman Fajri. Fajri sebenarnya adalah kakak kelas Rima, tetapi hubungan mereka tidak begitu special, kedekatan mereka seakan-akan mengundang Tanya di hati teman-teman mereka. ada hubungan apa mereka sebenarnya?? Kedekatan itu berawal dari kegiatan sosialisasi yang ada di sekolah mereka. kebetulan Fajri adalah ketua dan Rima adalah Sekretarisnya, jadi tidak heran jika Rima selalu bersama dengan Fajri. Ya, begitulah kedekatan hari demi hari yang mereka lalui. “ ada apa emangnya dengan Rima ?” terlihat kaget juga heran.
“aku kasihan sama Rima, dia tewas tadi saat mau berangkat sekolah dengan Ririn.” Jelas Cika.
“HAA?! Ah, kamu salah berita mungkin ?” jawab Fajri tidak percaya.
“Loh emang kamu belum tau ya ?? kabar ini udah tersebar kali, kan barusan ada pengumuman.”
“mana mungkin?? Barusan aku ketemu dia disini, emang kamu tidak melihat dia di luar.??” Tangkas Fajri meyakinkan.
“Ah ada-ada aja kamu. Orang dia kecelakaan saat berada di jalan mau menuju ke sekolah. Mana mungkin dia disini. Jangan nakut-nakutin gitu lah..” jelas Cika meyakinkan ucapanya. “Mana mungkin aku bohong, ah tetep aku gk percaya orang dia bicara sama aku kok. Dengan jelas nyata tanpa segores luka sedikitpun. Beneran !” jawab Fajri.
“sekarang jenazahnya udah d rumah kata bu Tari aku tadi nanya. Terus, si Ririn kondisinya masih kritis.”
“Masak sih?? Beneran dia barusan kesini sambil bawa flashdisk nyerahin tugas ke aku.” Jawab Fajri masih tak percaya
“Mungkin dia pamitan kali. Kan kemarin belum ketemu…” goda Cika.

Fajri masih memendam sejuta perasaan penasaran yang menahampiri dirinya. Yang sebenarnya tak perlu di ketahui oleh semua orang. Dia berjalan menulusuri setiap ruang-ruang yang ada di gedung itu, dengan terus bertanya pada dirinya. Inikah ilusi? Aku tak percaya, kau masih ada kan Rima? Sejak kapan kau pergi seperti ini tanpa berpamitan kepadaku? Tapi mana mungkin Cika berbohong padaku? Dia tak pernah bohong, apalagi masalah seperti ini??. Tiba-tiba dia melewati ruang kelas Rima, dia nekat bertanya pada salah satu teman Rima untuk mengungkap rasa penasarannya itu. meski dengan sedikit menurunkan harga diri, Fajri bertanya juga “Silvi, emang benarkah Rima dan Ririn kecelakaan ??” Tanya Fajri. “emang kakak belum tahu ya?? Iya, ini nanti kita mau kesana ke rumahnya Rima” sahut Silvi. Yang masih membendung kesedihan yang amat dalam.

Jauh di sebuah keramaian, tempat yang jarang di lalui oleh siswa-siswi di sana. Fajri masih termenung di tempatnya, yang sepi, sunyi, tanpa ada yang mengusik sedikitpun, mungkin hanya suara deru transportasi di ujung sana. Dengan di selimuti berjuta gejolak perasaan antara sedih atau penasaran. Rima, aku yakin kamu masih ada. Aku tak percaya kata mereka. kamu disini kan? Kamu di dekatku kan sekarang? Jangan pernah bilang bahwa tadi adalah pertemuan terakhir kita. Yang di bicarakan oleh Cika bahwa kamu pamitan padaku. Aku tak percaya Rima, kamu pasti masih disini...
“kak aku disini. Kakak patut percaya bahwa aku masih ada, aku masih disini. Tapi kak, aku mungkin tak bisa berwujud seperti Rima lagi. Aku akan ada pada sosok yang lain, yang lebih sepurna dari Rima yang pernah kakak kenal. Dia akan lebih cantik, pintar, dan semua yang ada pada diriku ada padanya. Kakak juga perlu tahu, secepatnya kakak akan menemukanya. Disitulah aku kak, cintai dia, sayangi dia. Seperti apa yang kakak lakukan padaku selama ini. Ini bukan ilusi kak. Aku masih disini dengan sosok yang berbeda… ”
Fajri tersadar dari lamunanya, dia seperti mendengarkan suara Rima, tapi benarkah itu dia?? Walau Fajri tau suara itu berasal dari hatinya. Dia tetap mempercayai bahwa itu Rima, dia disini menemaninya saat ini…
Dengan sosok yang berbeda….

-Mtv.Ps-


oleh:
Pittha Vita

No comments: