fiksi....

Kegelapan menjadi terang dengan bulan dan bintang yang selalu menjadi primadona malam. Rintikan hujan pun telah menjadi iramaa merdu yang terdengar di daun telinga ku, angin yang terhembus dari organ tubuh ku membuat ku sedikit merasakan kehangatan walau pun tanpa selimut yang biasa ku kenakan saat bulan tersenyum indah dengaan ku. Dan seakan takkan ada habis habis nya kerlipan indah mata tuhan . sesungguhnya dalam hati ku bertanya padanya ”harus kah aku benar benar melupakannya ?? seburuk apa aku, sehingga aku harus melupakannya ??”
Dalam hati ku memohon jawaban agar aku tidak merasakan kegagalan yang mungkin tidak mampu ku berdiri lagi.
Ku lirik jam dinding yang berada diatas pojok kanan yang menunjukan pukul 00.02 yang memerintahkan ku untuk tidur dengan pulas . tanpa dikomando dua kali ku lentangkan tubuh ku ditempat tidur dan menutup kedua mata ku yang sangat tidak menarik perhatiannya.
***
Keesokkan hari pukul o6.oo dengan baju yang ku kenakan saat ini berwarna putih dan rok abu-abu sependek lutut ku. Dengan biasa aku berangkat sekolah dengan jalan kaki, karna hanya berjarak beberapa CM dari rumah ku.
Amanda, sebutan orang lain memanggil ku
Amanda berkulit putih, mata yang berbinar-binar, tinggi semampai dan bibir mungil kemerahan. nyaris sempurna organ tubuh yang ia miliki
“Amanda” begitu terdengar suara yang mampu membuat ku menoleh kebelakang.
Terlihat jelas iwan dan handry yang sudah meruak bahwa dia bersaiangan untuk mendapatkan ku hanyaa demi satu buah alat music gitar Yamaha.
iwan yang berkulit sawo matang, rambut sedikit panjang, berponi sebelah kiri. Sedangkan haandry berkulit kehitaman, dan rambut pendeknya membuat senyum dibibirnya begitu manis.
“ada apa ?” sahut ku dengan tanda Tanya
“tidak, aku hanya ingin mengajak mu makan malam diluar” jawab iwan
Dan terlihat handry memajukan bibirnya sebagai tanda ia menggrutu
“maaf, aku tidak biasa” jawab ku menolak dan langsung ku pergi meninggalkan mereka berdua. Namun iwan terus saja mengajak ku makan malam walau aku sudah menolaknya tapi dia menawarkan ku di lain hari.
Tibalah aku didepan kelas, tanpa basa basi aku masuk kedalam kelas dan tak menghiraukan iwan dan handry yang berada di samping ku saat ini.
Aku duduk di bangku terdepan pojok kanan yang biasa aku tempati bersama teman ku, sebut saja dia angel.
Angel tidak kalah cantiknya dengan ku dan diam diam dia menyukai handry sang gula manis. Begitulah angel menyebut nama handry.
Aku menggrutu dalam hati atas tingkah laku iwan dan handry “kalau saja aku mau, sudah aku gebet 2 cowok menyebalkan itu agar tau rasa, namun sayangnya aku tidak sekejam itu . aku hanya bisa menyukai sesosok pria yang membuatku ingin memilikinya. Ya! Hanya adit !!”
Bukan dari ketampannya yang membuat aku tergila-gila, tapi karna adit adalah pria yang berbeda dengan pria lain . dia tidak telalu dekat dengan wanita, namun dia sangat ramah dengan teman laki-laki nya . itulah yang ku sukai darinya, dan masih banyak lgi yang ku sukai darinya yang tidak mungkin aku jelaskan satu persatu.” dalam hati ku dengan pelan pelan dan sedikit tersenyum “
***
Hari pun berjalan dengan cepat waktu puun terus berputar dengat singkat, hingga putih abu-abu telah tuntas ku jalani
Aku mendapatkan nilai tinggi walau bukan yang tertinggi. Semua mengucapkan selamat yang satu ke yang lain. Termasuk aku yang mengucapkan pada angel dan…………
aku tersenyum manis saat berjalan menghampirinya, sebelum aku semakin mendekatinya tiba-tiba ia berjalan kearah ku dan aku berfikir sejenak “akan kah dia menghampiri kku, semoga saja begitu”
“hey.. selamat ya ?!” ternyata dugaan ku benar, dia menghampiriku. Aku tersipu malu, rasanya ingin sekali aku menjerit dengan sekencang-kencangnya namun aku menahan diri agar aku tidak terlihat salah tingkah.
“hey!” sekali lagi dia menyapa ku dan memecahkan lamunan ku
“oh. Iya.. emm.. selamat juga buat kamu” jawab ku gugup dan berharap dia tidak mengerti mengapa aku gugup
Jantung ku berdetak kencang dengan sekencang-kencangnya
“Nanti malam ada acara kah ??” tanyanya sambil menatap mata ku dalam-dalam
“tidak, kenapa ?” jawab ku dengan mengalihkan tatapannya
“aku ingin mengajak mu” jawabnya sekali lagi
“kemana ? boleh !” jawab ku dengan jantung yang berdetak semakin kencang
“ok. Aku akan menjemput mu pukul 19.00” jawabnya sambil melihat jam tangan nya yang berada dibergelangan nya.
Tanpa ada pembicaraan yang lebih panjang dia pergi meninggalkkan ku, seperti biasa dian melangkahkan kaki menuju taman yang berada dibelakang sekolah.
***
Adzan maghrib telah berkumandan, teringat perjanjian ku dengan aditpukul 19.00 yang artinya satu jam lagi aku harus sudah siap untuk berjalan ber iringan dengan langkahnya
Ku lirik jam dinding menunjukan kan pukul 14.45 sedangkan aku masih kebingungan memilih pakaian apa yang cocok dengan ku ?!
Kudengar telepon berbunyi, ku angkat ternyata adit, dia sudah berada di rumah ku !!
“bagaimana ini ???” kata ku dalam hati
Aku kebingungan, hingga aku tak sengaja mengambil gaun berwarna putih yang terlihat sedikit cocok dengan kulit ku.
Adit menatap ku sedalam mungkin, bahkan lebihh dalam saat dia mengajak ku tadi
“bisa berangkat sekarang” Tanya nya sebelum menghidupkan motor nya
“bisa” jawabku dengan sedikit mengangguk
Adit mengendarai dengan cepat. Ternyata dia mengajak ku ke taman belakang sekolah ! ya, tepat belakang sekolah !
Kami duduk di kursi yang sudah di sediakan, entah siapa yang menyiapkan.
Saat ini terasa sunyi, tidak ada suara apa pun yang terdengar di kedua telingaku
Aku berharap dia mengucapkan sesuatu agar suasana terasa renyah. Namun dia terus menerus membungkam mulutnya. Saat ini aku harus mengalah, mau tidak mau aku harus memulai pembicaraan terlebih dahulu. Namun bagaiman aku memulainya ?? sedangkan jantung ku berdetak tak karuan, aku gugup, untuk mengatakan A saja pun bibir ku terasa kaku. Tapi aku tetap optimis. Karena aku harus bisa ! aku harus bisa! Aku harus bisa ! “dalam hati aku menyemangati diri ku sendiri”
“emm… mengapa kau mengajak ku kesini ??” ucap ku untuk memulai pembicaraan
“tidak apa” jawabnya singkat
“Apa kau ingin menyampaikan sesuatu ?” Tanya ku untuk yang kedua kali nya
“iya” jawab nya membuat aku memancung kan bibir ku
Namun aku tidak putus asa untuk merenyahkan suasana
“apa??” jawab ku kepoo dengan sedikit tersenyum melihat nya
Dia tidak menjawab nya dia hanya menatap ku setajam mungkin . kini matanya hanya berjarak beberapa CM dengan mata ku. Jantung ku terus berdetak dengan nada tinggi. Tak lama kemudian dia mengatakan sesuata hal yang membuat hati ku meloncat- loncat
“aku mencintai mu” ucapnya membuat aku salah tingkah
“aku juga tau bahwa kau juga mencinta ku” lanjutnya mampu membuat aku bertanya-tanya
“bagaimana kau tau” jawab ku lantang
“itu tidak penting. Yang penting sekarang adalah, mau kah kamu menjadi pacarku ?” jawab nya sekaligus berlipat pertanyaan
Aku hanya mengangguk sebagai symbol aku menerimanya setelah itu, suara petasan mampu membuat melihat kearah atas langit yang penuh dengan lampu berwarna-warni dan suara petasan yang menjadi lagu romantic membuat aku memeluk adit begitu saja.
“ehem-ehem” suara itu ??” seperti nya aku sangat mengenalnya..
Setelahh aku terlepas dari pelukan adit, terlihat jelas angel menggandeng tangan handry. Dan iwan dtang untuk yang terakhir kalinya karna dia memilih keluar negri untuk melanjutkan sekolah nya ke perguruan tinggi
Kami bersalam-salaman secara bergantian, layaknya lebaran yang kita jalani. Setelah selesai mengucapkan selamat tinggal, iwan pergi meninggal kan kami yang baru saja merasakan keajaiban.

-Suliha XII apk II-